Dilansir dari media www.bidiksatunews com menuliskan bahwa terpantau dengan jelas bahwa air sungai Payak, desa Nanga Payak kabupaten Sintang, Kalbar terlihat kotor dan tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi dan keperluan didapur warga.
Menurut warga yang terdampak langsung oleh limbah mengatakan kepada awak media jika di bagian hulu sungai ada kegiatan Pertambangan Emas Ilegal dan limbahnya dibuang ke sungai Payak.
Kami warga desa Nanga Payak khususnya yang terdampak langsung oleh pecemeran air limbah meminta pihak terkait dengan segera crosscek ke lokasi tambang.
Menurut warga yang tidak ingin namanya dituliskan jika aktivitas tersebut sudah berlangsung cukup lama, namun yang anehnya belum ada tindakan dari pihak (APH) di wilayah hukum Polsek Kayan Hulu kabupaten Sintang.
"Jangan sampai ada yang beralasan cari makan, sementara mereka tidak pernah memikirkan bagaimana dampaknya kepada warga yang ketergantungan dengan air sungai untuk keperluan hidup kami sehari-hari."
Kami selaku warga terdampak sangat berharap kepada semua pihak terutama Pemerintah Daerah juga pihak Kepolisian untuk bisa mengambil langkah tegas demi kepentingan kami warga di desa Nanga Payak ini, ucapnya.
Ia melanjutkan, dulu sebelum ada kegiatan tambang emas, kami masih menggunakan air Sungai Payak ini untuk mandi dan masak semua kebutuhan. Kami tidak perlu cari air kesungai lain bang tapi sekarang airnya sudah berlumpur dan kotor ya kita tidak beranilah, terangnya.
Semoga dengan adanya pemberitaan seperti ini, pihak Pemkab juga APH cepat bertindak dan turun langsung ke lapangan guna mengecek supaya tau bagaimana kondisi sungai kami, pintanya
Media yang memberitakan ini selalu siap menerima hak jawab dari pihak mana pun.
Sabtu, 1 November 2025
Bambang.
Redaksi//Delova


