
PoKal - Sintang
Simon merupakan Ketua BPD Desa Linggam Permai, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang babak belur dikeroyok tiga pria di kilometer 7 Jalan Sintang - Pontianak, Jumat 21 Februari 2025 sekitar pukul 01.00 WIB.
Akibat pengeroyokan itu, Simon bersama besannya Mardianus Thambi mengalami luka di kepala akibat dipukul dengan kayu. Keduanya juga sempat mendapat perawatan di rumah sakit akibat pemukulan itu.
Menurut keterangan Agustinus Ronny (32) yang merupakan anak dari Simon, sebelum pengeroyokan terjadi, pada Kamis malam ayahnya menerima telepon dari Kades Linggam Permai sekitar pukul 23.00 agar datang ke Cafee dekat jembatan timbang Desa Sungai Ukoi Kecamatan Sungai Tebelian.
“Alasan pertemuan malam itu, Kades ingin membicarakan tentang rencana perusahaan sawit yang mau masuk ke Linggam Permai. Saat itu, bapak saya (Simon) pergi bersama mertua saya (Mardianus Thambi).
Setelah bertemu beberapa saat, Kades pun pulang duluan. Tak lama kemudian, bapak dan mertua saya juga beranjak pulang,” ungkap Ronny pada wartawan di Sintang, Rabu 26 Februari 2025.
Namun saat turun dari lantai atas cafe menuju parkiran, ketika hendak menyalakan sepeda motor, kendaraan tersebut tiba-tiba tidak bisa menyala. Setelah dicek, ternyata busi pada posisi tercabut.
“Ketika motor berhasil dinyalakan dan hendak berkendara, tiba-tiba ada tiga orang yang berbicara dengan ayah dan mertua saya.
Oi, nanti pergi sana ya. Kalau ndak berhenti di sana, awas!,” ungkap Ronny menirukan ancaman ketiga pria tersebut pada malam itu.
Mendapat ancaman tersebut, ayah dan mertuanya mulai curiga. Dan benar saja, ketika sedang berkendara pulang ke arah kota Sintang, dalam perjalanan mereka berdua selalu dipepet oleh 3 pria yang menggunakan 2 sepeda motor itu.
“Jadi, sepanjang perjalanan ketiga orang tersebut terus mepet bapak dan mertua saya agar berhenti. Begitu sampai di Pal 7 dekat toko Keling Kumang Mart, bapak dan mertua saya tidak mampu lagi mengendalikan kendaraan. Ketika berhenti, terjadilah pemukulan oleh tiga orang tersebut,” ujarnya.
Akibat pemukulan itu, kata Ronny, ayah dan mertuanya babak belur. Bagian kepala jadi sasaran pukulan ketiga pria malam itu.
“Saya mengetahui kejadian ini sekitar pukul 02.00 dini hari.
Saat itu mertua datang ke rumah dengan berjalan kaki dari TKP. Beliau bilang, ‘Nak, kami dipukul orang di jalan’.
Saya tanya ayah di mana? Beliau jawab tidak tahu.
Setelah itu saya lalu mencari beliau dan menemukan bapak sudah terkapar di TKP. Malam itu juga, keduanya saya antar berobat ke rumah sakit,” jelasnya.
Ronny mengaku sudah melaporkan kasus pengeroyokan ke Polres Sintang. Pelaku yang dilaporkan adalah 3 pria yang sama-sama pengunjung di cafe tersebut.
“Saya berharap kasus ini diusut tuntas. Saya minta pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang ada,” tegasnya.
Kemudian, terkait permasalahan ini media ini mencoba mengkonfirmasi Kapolres Sintang.
Namun hingga berita ini tayang, pihak Polres Sintang belum ada memberikan penjelasan.
Tim//Lova