PoKal - Sekadau
Wajar apabila masyarakat dusun Kedomba desa Gonis Tekam Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau Kalbar ini bertanya-tanya terkait pekerjaan proyek rehab ruangan SDN 48 Kedomba yang diduga pengerjaannya tidak tepat sasaran atau tidak sesuai spesifikasi.
Kepada media ini salah seorang warga setempat menyampaikan bahwa pengerjaan ruangan kelas itu ada sesuatu yang dianggap aneh.
Warga katakan "seharusnya yang dianggap rawan/prioritas ya dikerjakanlah dengan benar."
Saya ceritakan ya, dulu kedudukan pondasi gedung sekolah itu kan tanah timbunan. Nah seiring berjalannya waktu tanah timbunan itu susut yang mengakibatkan lantai ruangan turun dan nyaris ambruk.
Makanya udah lebih 2 tahun ini ruangan tidak digunakan ya untuk mengantisipasi kejadian sehingga anak murid kelas 6 tidak diijinkan belajar disitu, terang warga ini.
Lanjutnya, seharusnya pondasi bawah lantai itu ditimbun dan tiang diganti.
Ini kok malah langsung pasang besi warmes, diampar semen lalu pasang keramik. Apakah kuat kerjaan gitu?
Yakin pak lantai itu tak akan lama tetap ambruk lagi sebab dibawah lantai posisi kosong dan ketahanan pondasi tak ada, ungkapnya.
Yang membingungkan kami lagi ini nih sambungnya, atap kok diganti padahal masih bagus dan masih sangat layak dipakai, coba dipikir lah apa maksud kontraktornya barang bagus diganti sedangkan pondasi lantai yang seharusnya ditimbun lalu tidak ditimbun ah ngaco itu kontraktor, timpalnya.
Jadi, yang kami kecewakan itu tadi masalah pondasi lantai yang seharusnya ditimbun tapi tidak ditimbun. Atap yang masih bagus kok diganti, posisi pintu tidak rata atau tinggi sebelah, tangga sekolah retak tidak diperbaiki cuma diplester aja, kayu plafon tidak diganti masih pake kayu lama dan cat dinding dikerjakan sembarangan dan atap seng yang bekas itu tidak ada lagi disekolah entah dibawa mereka kemana kami tidak tau.
"Kami mohon pihak aparat penegak hukum periksa hasil pekerjaan mereka itu karena sudah sangat merugikan kami," pungkasnya.
Untuk menyandingkan informasi, media ini menemui kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Frans Dawal SE, sekaligus kepala bidang/pengawas SD ibu Yohana pada hari Senin, 18 November 2024.
Diruangan kerja Kadis, media ini menyampaikan kejanggalan yang menjadi keluhan warga dusun Kedomba tentang pengerjaan rehab ruangan kelas 4, 5 dan 6 SDN 48 Kedomba.
Yohana jelaskan, terimakasih pak sudah menginformasikan ke kami dan kami secepatnya akan cek kelapangan. Prosedurnya untuk masa pencariannya itu harus ada berita acara serah terima sisa barang bongkaran dengan pihak Kepala Sekolah dan itu wajib diketahui setelah selesai serah terima sisa material baru bisa pencairan.
Karena disaat pemeriksaan, BPK pasti nanya itu.
Untuk masalah seng bekas atap ataupun material yang lainnya, pihak pelaksana tidak mempunyai hak untuk mengganggu, itu barang bekas adalah aset Negara dan harus ditinggalkan disekolah itu, jelasnya.
Dari dulu saya selalu mengingatkan kepada semua Kepala Sekolah di dalam grup WhatsApp untuk menginfokan kesaya terkait hal-hal yang seperti ini, ujar Yohana.
Lanjut Yohana, terus terang pak kalau dikantor ini tenaga teknis kita sangat minim makanya kami sangat memperketat dan mengimbau baik itu melalui Kepala Sekolah dan juga konsultan pengawas supaya bekerja lebih efektif.
Jadi laporan itu harus ada, ungkap Yohana kepala bidang SD ini yang ditimpali Kepala Dinas dengan ucapan nanti sebelum difinalkan kita pending dululah pembayarannya karena kita tidak ada kepentingan disitu. Daripada mereka nanti kena finalti harus kerja yang benar dan kita hanya minta ya kerjakan sesuai aturan, sambung Kepala Dinas diruangan kerjanya.
Hari ini media ini mengkonfirmasi Kepala Dinas kembali.
Udah tadi laporan mereka kelapangan staf teknis sama konsultan pengawas, ketemu kekantor biar lengkap, karena ada beberaap item pekerjaan yang enggak sesuai...!
Itu kemarin saya udah sampaikan , terkait pelaksanaan pekerjaan kalau tidak sesuai dengan RAB yang ada, konsekuensinya sesuai dengan kontrak saya udah instruksikan untuk mentaati dokumen kontraknya, termasuk pekerjaan-pekerjaan yang ditemukan tim teknis kemarin segera ditindaklanjuti, jawab Frans Dawal via WhatsApp.
Rabu, 20 November 2024
✍️ Jhon